Tanaman sayuran yang sering dibudidayakan secara vertikultur antara lain selada, kangkung, bayam, pokcoy, caisim, katuk, kemangi, tomat, pare, kacang panjang, mentimun dan tanaman sayuran daun lainnya.
Contents
Apakah tanaman bisa di vertikultur?
Budidaya tanaman secara vertikultur mulanya hanya digunakan sebagai dekorasi di taman maupun rumah kaca saja. Vertikultur dapat diaplikasikan pada beberapa jenis tanaman seperti tanaman sayur, buah, dan hias. Berikut contoh tanaman yang dapat di vertikultur, antara lain:
Apa yang dimaksud dengan sayuran?
Budidaya Sayuran Secara Vertikultur –
Sayuran merupakan komoditas yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat, untuk dikonsumsi. Kebutuhan sayuran meningkat seiring dengan pertambahan populasi, sementara ketersediaan lahan semakin terbatas, sehingga kebutuhan sayuran terpenuhi. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah menanam sayuran dengan sistem vertikultur.
Sistem pertanian vertikultur adalah sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat. Sistem ini cocok untuk digunakan di tanah sempit atau di pemukiman padat penduduk. Keuntungan dari sistem pertanian vertikultur adalah: 1) efisiensi penggunaan lahan karena jumlah yang ditanam lebih dari sistem konvensional, (2) penghematan penggunaan pupuk dan pestisida, (3) kemungkinan tumbuh rumput dan gulma kecil, (4) dapat dipindahkan dengan mudah karena pabrik ditempatkan dalam wadah tertentu, (5) memfasilitasi pemantauan / pemeliharaan pabrik.
Ada banyak jenis tanaman yang dapat ditanam secara vertikal, biasanya dari komoditas seperti sayuran, tanaman hias atau tanaman obat. Komoditas sayuran meliputi: sawi, daun bawang, pakcoi, kangkung, bayam, basil, caisim, seledri, selada dan daun bawang.
-
Apa saja jenis tanaman yang dapat ditanam secara vertikal?
Media Tanam –
Media tanam yang dipakai yaitu campuran tanah, kompos, dan sekam dengan perbandingan 1: 1: 1. Setelah semua bahan dikumpulkan, pencampuran didistribusikan secara merata. Sekam berfungsi untuk menahan air di tanah sementara kompos menjamin ketersediaan bahan penting yang akan dipecah menjadi nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman.
-
Apakah vertikultur bisa digunakan untuk menanam sayur?
Pertambahan penduduk setiap tahun yang terus meningkat mengakibatkan kebutuhan pangan juga turut meningkat. Namun, jumlah lahan pertanian produktif menjadi berkurang dikarenakan ahli fungsi lahan untuk industri perumahan (pemukiman). Hal ini menyebabkan kebutuhan pangan masyarakat akan turut terganggu.
Lahan yang sempit (minim) tetap dapat dioptimalkan dengan penggunaan model budidaya tanaman seperti vertikultur. Vertikultur sangat cocok untuk ibu-ibu rumah tangga yang bisa memanfaatkan waktu luang dengan modal yang tidak banyak. Penggunaan vertikultur dapat dilakukan untuk menanam tanaman sayur/buah/ tanaman hias yang bisa digunakan juga untuk mempercantik pemandangan area sekitar rumah.
Namun, dalam praktiknya vertikultur masih terdapat beberapa kendala. Artikel ini akan membahas vertikultur beserta tanaman apa saja yang baik untuk ditanam menggunakan vertikultur. Vertikul merupakan jenis tanaman yang berasal dari bahasa inggris adalah vertical dan culture,
Vertical memiliki arti tegak lurus atau bisa diartikan menurun. Sedangkan culture dapat diartikan sebagai teknik budidaya (pemeliharaan). Vertikultur adalah teknik dalam arti budidaya tanaman dengan menggunakan lahan yang sempit untuk menanam tanaman secara bertingkat melalui pemanfaatan bidang vertikal.
Dalam sejarah pertanian, vertikultur sudah dikenal pada tahun 1944 oleh perusahaan benih di Swiss. Pada jaman dahulu dikenal dengan Vertical Garden. Kemudian konsep vertical garden ini diterapkan di Eropa yang memiliki iklim sub-tropis sehingga sempat merajelala di Eropa.