Pertanianku — Hal penting yang perlu diperhatikan ketika hendak membudidayakan tanaman, yaitu benih. Benih berpengaruh besar terhadap tingkat produktivitas tanaman ke depannya. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui ciri-ciri benih tanaman yang berkualitas baik. Foto: Pixabay Para petani telah sepakat bahwa setidaknya terdapat 4 ciri-ciri apakah suatu benih memiliki kualitas yang baik atau tidak. Keempat ciri tersebut sebagai berikut.1. Benih bersih dari kotoran Benih yang bermutu baik selalu memiliki kondisi fisik yang bersih, terutama untuk benih yang besertifikat.
Bukan hanya bersih dari kotoran saja, melainkan juga bersih dari gulma, tanah, pasir, atau kerikil. Pada saat benih-benih ini ditanam, benih yang berkualitas akan menunjukkan sifat-sifat yang sama sesuai dengan kelompoknya.2. Benih berisi atau bernas Suatu benih bisa dikatakan bernas apabila benih tersebut berisi, tidak hampa, dan tidak kopong.
Cara yang paling tepat untuk mengetahui bernas tidaknya suatu benih tanaman dapat dilakukan dengan metode penimbangan. Jika saat ditimbang benih tersebut menunjukkan berat yang tidak jauh berbeda dengan bobot benih-benih lainnya, artinya benih tersebut mengandung isi.
Metode lainnya bisa juga dilakukan dengan perendaman, di mana benih yang bernas ditandai dari benih-benih yang tenggelam di dalam air. Akan tetapi, Anda juga tetap perlu waspada sebab ada beberapa benih tanaman yang tetap memiliki berat standar dan tenggelam di dalam air meskipun kondisi sebenarnya hampa/kopong.
Benih yang seperti ini umumnya mengandung cadangan makanan yang lebih banyak. Standar utama yang dapat dipakai untuk mengukur benih berisi ialah 1.000 biji untuk benih tanaman yang berukuran kecil dan 100 biji untuk benih tanaman yang berukuran besar.3.
- Benih berwarna cerah Percayakah Anda kalau aspek warna ini bisa menunjukkan mutu yang dimiliki oleh suatu benih.
- Terutama untuk mengetahui lama waktu penyimpanan dan tingkat kesehatan benih tersebut.
- Benih yang mempunyai kualitas baik biasanya berwarna cerah dan terang sesuai dengan warna aslinya.
- Sebaliknya, benih yang disimpan di lingkungan yang tidak terkendali atau terkontaminasi patogen, akan menunjukkan warna kusam dan tidak sesuai dengan warna aslinya.4.
Benih berukuran normal dan seragam Anda bisa memperkirakan kualitas benih tanaman dengan memperhatikan ukuran besar kecilnya volume setiap benih. Benih yang baik sering kali memiliki ukuran normal serta tidak terlalu besar/kecil.
Contents
Bagaimana ciri-ciri bibit unggul pada tanaman?
Bibit tanaman buah unggul merupakan kunci utama untuk mendapatkan pertanian buah dengan kualitas yang unggul. Bibit tanaman buah unggul biasa dijual dengan harga yang lebih mahal dibandingkan harga bibit biasa. Keunggulan bibit mulai terlihat jika sudah memasuki usia produksi.
Untuk mendapatkan bibit unggul, beberapa cara bisa dilakukan salah satunya dengan kloning atau disebut juga bibit vegetatif. Bibit vegetatif yaitu bibit yang dihasilkan bukan dari perkawinan spora jantan dan betina melainkan diambil dari genetik induk saja. Induk tanaman yang memiliki kualitas bagus akan diperbanyak menjadi bibit unggul seperti induknya.
Bibit unggul hanya megambil kualitas – kualitas yang baik dari induknya. Kualitas yang dimaksud meliputi pertumbuhan yang cepat, ukuran besar buah, ketebalan daging buah, banyaknya buah yang dihasilkan, dan ketahanan terhadap serangan hama atau penyakit tanaman.
- Pertumbuhan bibit seragam
Bibit yang berkualitas apabila ditanam secara bersama-sama, maka semuanya akan tumbuh bersama-sama juga.
- Tahan saat dipindah
Bibit yang unggul apabila dipindah ke lain tempat tidak akan mudah mati dan dapat tetap hidup dan tumbuh.
- Tahan terhadap hama
Bibit unggul tidak rentan akan serangan hama. Bibit unggul tidak mudah mati karena serangan hama. Hal ini akan efektif mengurangi biaya perawatan pada tanaman. Selain itu hasil yang diberikan juga tetap berkualitas baik.
- Tumbuh lebih cepat
Jika pada bibit biasa, terdapat gangguan pertumbuhan ataupun perlambatan pertumbuhan, tidak pada bibit unggul. Bibit yang unggul akan tumbuh lebih cepat dan dengan pertumbuhan yang baik dan serempak.
Bagaimana benih atau bibit dapat dikatakan unggul?
Salah satu faktor penting yang menentukan tingkat hasil tanaman adalah benih. Benih bersama dengan sarana produksi lainnya seperti pupuk, air, cahaya, iklim menentukan tingkat hasil tanaman. Meskipun tersedia sarana produksi lain yang cukup, tetapi bila digunakan benih bermutu rendah maka hasilnya akan rendah.
Benih bermutu mencakup mutu genetis, yaitu penampilan benih murni dari varietas tertentu yang menunjukkan identitas genetis dari tanaman induknya, mutu fisiologis yaitu kemampuan daya hidup (viabilitas) benih yang mencakup daya kecambah dan kekuatan tumbuh benih dan mutu fisik benih yaitu penampilan benih secara prima dilihat secara fisik seperti ukuran homogen, bernas, bersih dari campuran, bebas hama dan penyakit, dan kemasan menarik.
Demikian disampaikan Ir. Sarjiyah, MS dosen Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian-Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FP-UMY) di ruang kerjanya menanggapi rendahnya tingkat penggunaan benih bermutu di kalangan petani, Jumat (18/6). Lebih lanjut Sarjiyah mengatakan benih unggul harus mempunyai sifat–sifat unggul seperti potensi hasil tinggi, cepat berbuah, tahan terhadap hama dan penyakit tertentu, tahan terhadap stres lingkungan dan sebagainya.
- Selama ini petani yang sudah menggunakan benih bermutu jumlahnya terbatas, terutama karena adanya bantuan pemerintah, sedangkan jika tidak ada bantuan lebih banyak menggunakan gabah hasil panen.
- Benih bermutu tidak harus berupa benih bersertifikat yang diperoleh dari produsen benih tetapi dapat diproduksi sendiri asalkan dengan metode yang benar.
Untuk memproduksi benih bermutu harus diperhatikan mulai beberapa aspek budidaya dari penyiapan lahan sampai panen, antara lain pengaturan jarak tanam, pemupukan, pengairan, perlindungan terhadap organisme pengganggu tanaman, roguing serta pemanenan.
“Untuk menghasilkan benih bermutu, budidaya tanaman diperlakukan berbeda dibanding untuk produksi. Jarak tanam dibuat lebih lebar agar antar tanaman tidak terjadi kompetisi, pemupukan harus dilakukan dengan tepat baik jenis, dosis dan konsentrasi, waktu dan frekuensi serta pemupukan agar pertumbuhan tanaman optimal, dan perlu dilakukan roguing yaitu pembuangan tanaman tipe simpang atau tanaman yang tidak dikehendaki misalnya gulma, jenis lain, kultivar lain akibat terjadinya segregasi, mutasi dan lain-lain”, tambah Sarjiyah.
Selain itu menurut Sekretaris Jurusan Agroteknologi UMY ini, pemanenan juga harus dilakukan dengan baik, dianjurkan secara manual (dengan tangan) agar tidak terjadi kerusakan mekanis yang dapat menurunkan kualitas benih, serta dilakukan pada tingkat masak fisiologis yang ditandai dengan terjadinya kehilangan air yang cukup besar dan terjadi perubahan warna daun dari hijau menjadi kekuningan, terbentuk lapisan pemisah ( absicion layer ) pada buah sehingga buah mudah lepas dari induknya.
Bagaimana memilih bibit yang bagus?
MOMSMONEY. ID – Dalam sebuah kegiatan bercocok tanam, bibit tanaman menjadi salah satu hal utama yang penting untuk diperhatikan. Anda harus menentukan dan memilih bibit tanaman yang berkualitas untuk mendapatkan hasil tanaman yang berkualitas juga. Sebab, bibit tanaman akan menentukan hasil perkebunan Anda dan menentukan pertumbuhan tanaman itu sendiri.
- Sebelum Anda mengetahui bagaimana cara memilih bibit yang baik, Anda juga perlu mengetahui informasi tentang dua jenis bibit, yakni bibit tanaman dari biji (generatif) dan bibit tanaman secara vegetative ( hasil cangkok batang, stek, okulasi, dan lain-lain).
- Eduanya harus tetap Anda pertimbangkan sebelum akhirnya Anda membeli dan merawatnya.
Baca Juga: Mengenal Penyakit Busuk Batang pada Tanaman Pangan dan Cara Mengatasinya Dilansir dari Cybex. pertanian. go. id, syarat benih yang baik adalah benih (biji) yang memiliki daya kecambah minimal 80%. Artinya, yang tumbuh dari benih yang ditanam minimal 80%.
- Selain itu, bibit yang sehat adalah bibit yang terhindari dari hama dan penyakit.
- Lebih lengkapnya, berikut cara memilih bibit tanaman yang berkualitas.
- Cara Memilih Bibit Tanaman Secara Generatif (Biji) Jika Anda memilih bibit tanaman dari biji, Anda perlu memeriksa kemasan bibit secara keseluruhan.
- Periksa keterangan kedaluwarsa benih.
Perhatikan juga persentase tumbuh dan kemurnian benih yang menjadi kunci keberhasilan tanaman tumbuh. Pilihlah kemasan yang masih bagus dan toko yang Anda kunjungi adalah toko pertanian yang terpercaya. Akan lebih baik lagi jika bibit yang Anda beli memiliki sertifikasi dari instansi pertanian terkait.
Jika diperoleh dari petani, pastikan Anda mendapatkan benih tersebut dari petani yang berpengalaman dan mengetahui tentang mutu dan jenis bibit dengan baik. Cara lain menentukan biji yang berkualitas adalah biji tanaman harus berisi atau bernas. Tandanya adalah berat timbangannya sesuai dengan semestinya, memiliki penampakan penuh, dan tidak kopong.
Anda juga dapat mengetesnya sendiri dengan cara merendamnya dalam air. Biji tanaman yang baik akan tenggelam, sedangkan yang hampa akan mengapung di permukaan air. Ciri selanjutnya, benih memiliki ukuran yang seragam dan memiliki penampakan yang normal.
Keseragaman ukuran ini menandakan bahwa biji sangat berkualitas karena telah diseleksi dengan baik. Warnanya juga cerah seperti warna asli, tidak kusam, dan tidak berubah warna saat disimpan. Perubahan warna yang terjadi bisa jadi merupakan tanda bahwa biji telah terkontaminasi. Baca Juga: Berikut Macam-Macam Cara Menanam Hidroponik Cara Memilih Bibit Tanaman Secara Vegetatif (Cangkok, Stek, dan sebagainya ) Memilih bibit tanaman secara vegetatif sebenarnya memiliki keuntungan lebih baik karena Anda dapat melihat langsung hasil dari tanaman indukannya.
Bahkan, bibit tanaman yang diambil melalui teknik vegatatif cenderung lebih cepat berbuah daripada bibit melalui biji. Namun, ini tetap bergantung dengan selera Anda dalam menikmati proses kegiatan bercocok tanam. Bibit tanaman secara vegetatif bisa Anda dapatkan dari tanaman lain yang kemudian Anda tanam sendiri atau Anda bisa membelinya di toko pertanian.
Apa saja mutu benih?
Mutu benih terdiri atas empat komponen yaitu: mutu fisik, mutu fisiologis, mutu genetik, dan mutu kesehatan benih.
Apa yang dimaksud dengan benih yang bermutu?
Fakultas Pertanian Universitas Lampung (FP Unila) pada hari Kamis tanggal 2 Agustus tahun 2018 bertempat di Radar Lampung Televisi. Jurusan Agronomi dan Hortikultura FP Unila melalui Ir. Eko Pramono, M.S., dan Dr. Ir. Agustiansyah, M. Si., melaksanakan program siaran Faperta Berkarya live on Radar Lampung Televisi dengan tema ” Produksi Benih Tanaman Bermutu Tinggi “. Benih adalah tanaman atau bagian tanaman yang berfungsi atau difungsikan untuk memperbanyak dan / atau mengembangkanbiakan tanaman (UU No.12 tahun 1992 tentang Budidaya Tanaman). Contoh benih dari tanaman : bibit kelapa sawit dalam polibag, bibit pisang, bibit rambutan berupa cengkokan dalam polibag. Contoh bagian tanaman ; biji, setek, dan umbi. Benih bermutu adalah benih yang baik dan benar. Baik : mutu fisik dan mutu fisiologi. Benar : mutu genetic. Jika dalam bentuk tanaman bibit maka: Mutu fisik : sehat dan sempurna (akar, batang, dan daunnya) Mutu fisiologisnya : pertumbuhannya optimal, yaitu sesuai dengan kinerja fisik dan umurnya. Mutu genetiknya : jenis-jenis atau varietas atau klonnya, contoh: Bibit rambutan klon rapiah, bibit durian klon montong, sambung pucuk atau okulasi dengan batang bawah montong. Jika dalam bentuk biji atau stek atau umbi : Mutu fisiknya : bersih dan sehat. Mutu fisiologinya : daya tumbuh/ kecambahnya tinggi (>80%). Mutu genetiknya : jelas varietas, atau klon. Dalm hal ini para petani di Indonesia sangat menyadari penting dan perlunya benih bermutu ini sejak dahulu kala hingga saat sekarang. Sebagai contoh: para petani selalu menyisihkan sebagaian biji hasil panennya, yang baik bernas dan masak, disediakan bagi pertanamannya pada musim tanam selanjutnya. Dalam memproduksikan benih bermutu diantaranya benih dapat diproduksi oleh produsen benih, atau penangkar benih, atau petani itu sendiri dengan selalu didasarkan pada dua aspek, yaitu antara lain: Aspek Agronomi dan Aspek Genetika. Aspek agronomi dalam produksi benih adalah segala segi agronomi yang mempengaruhi produktivitas dan mutubenih yang dihasilkan, yaitu mutu fisik dan mutu fisiologi benih. Aspek agronomi meliputi; kesuburan lahan, pengairan, pengendalian hama dan penyakit tanaman, pengelolaanpanen dan pasca panen. Artinya bahwa produksi benih harus dilakukan pada lahan yang subur, kecukupan air, terbebas dari serangan hama dan penyakit, dipanen pada tingkat kemasakan yang optimal, dan dikelola pascapanennya dengan pengeringan, pembersihan, dan penyimpanan yang memadai. Aspek genetika dalam produksi benih adalah segala segi genetika yang mempengaruhi produktivitas dan mutu benih, yaitu mutu genetic. Dalam kaitanaspek genetika mencakup: 1. menggunakan benih sumber yang bermutu.2. mengelola lingkungan pertanaman produksi benih yang benar.3. mengelola panen calon benih dengan baik dan benar.4. mengelola pasca panen calon benih dengan baik dan benar. Benih sumber adalah benih yang ditanam untuk tujuan memproduksi benih kembali.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan benih yang sehat?
Jawaban: Umumnya benih dikatakan baik secara fisik apabila menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut: 1) Benih bersih dari kotoran Benih berstandar menghendaki tingkat kebersihan yang tinggi terhadap benih tanaman lain, gulma, kotoran dari sisa-sisa bagian tanaman lain, butiran tanah, pasir dan kerikil.
Apabila benih bersih ini diproduksi maka akan menunjukkan sifat-sifat yang sama dari kelompoknya.2) Benih berisi atau bernas Benih bernas adalah benih yang berisi atau tidak hampa. Untuk mengetahui secara pasti dari benih bernas dapat melalui penimbangan benih. Jika ditimbang menunjukkan berat benih standar maka benih tersebut baik, dapat juga melalui perendaman pada air, jika benih terendam berarti benih bernas.
Namun ada jenis benih tertentu walaupun terapung benih tersebut tetap bernas. Benih bernas biasanya berat, benih berat mengandung cadangan makanan lebih banyak dibandingan dengan benih hampa, sehingga jika disemai akan memberikan pertumbuhan kecambah lebih besar.
Standar yang digunakan untuk mengukur benih bernas adalah dengan menimbang berat 1000 biji untuk benih-benih kecil, dan 100 biji untuk benih-benih besar. Kemudian dari hasil penimbangan dibandingkan dengan standar berat benih 1000 biji atau 100 biji yang dapat dilihat pada tabel benih.3) Warna benih cerah Warna benih dapat mengidentifikasikan kualitas suatu benih, terutama untuk mengetahui lamanya benih disimpan dan tingkat kesehatan benih dari penyakit.
Benih yang baik, menunjukkan warna kulit yang cerah atau terang sesuai dengan warna aslinya. Benih yang disimpan dalam lingkungan yang tidak terkendali dan yang terkontaminasi dengan patogen akan memberikan warna yang lebih kusam atau tidak sesuai warna dasar aslinya.4) Ukuran benih normal dan seragam Ukuran benih yang dimaksud adalah besar kecilnya volume setiap butir benih.
Benih yang baik adalah benih yang memiliki ukuran normal, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Selain ukuran normal, benih harus memiliki keseragaman dalam ukuran. Benih berukuran normal dan seragam merupakan benih yang berkualitas karena memiliki struktur embrio dan cadangan makanan yang cukup sehingga dapat melanjutnya kehidupannya.
Simak lebih lanjut di Brainly. co. id – brainly. co. id/tugas/4594430#readmore Penjelasan:
Mengapa kita harus memilih bibit yang berkualitas baik?
‘Kunci utama keberhasilan pengembangan komoditi pertanian adalah tersedianya bibit atau benih tanaman berkualitas, karena dari bibit atau benih yang bermutu akan mampu menghasilkan produktivitas tinggi dan berkualitas baik.
Apa yang dimaksud dengan benih yang bermutu?
Benih bermutu merupakan benih berlabel dengan tingkat kemurnian dan daya kecambah yang tinggi. ‘Ciri benih bermutu adalah benih murni dari suatu varietas, berukuran penuh dan seragam, daya kecambah baik, bebas dari biji gulma, penyakit, hama, atau bahan lainnya,’ jelas Warjito.
Apa yang dimaksud dengan benih bersertifikat?
Benih bersertifikat adalah benih yang proses produksinya melalui tahapan system sertifikasi benih dan telah memenuhi standar mutu, baik standar lapangan maupun laboratorium untuk masing-masing komoditi dan kelas benih yang ditentukan.
Apa yang dimaksud dengan benih sehat?
Benih sehat memiliki arti bahwa biji yang digunakan sebagai benih harus bebas dari infeksi ataupun kontaminasi patogen.
Apa yang dimaksud dengan sumber benih?
Sumber benih adalah suatu tegakan di dalam kawasan hutan dan di luar kawasan hutan yang dikelola guna memproduksi benih berkualitas. Balai Perbenihan Kehutanan mempunyai empat sumber benih tanaman kehutanan yaitu : sumber benih kayu putih sebanyak satu lokasi, sumber benih mahoni sebanyak satu lokasi dan sumber benih jati sebanyak dua lokasi.