MEMBUAT MEDIA TANAM SAYURAN ORGANIK DALAM POLIBAG Media Tanam adalah suatu wadah atau tempat untuk bertumbuhnya tanaman. Media tanam merupakan salah satu faktor penting yang sangat menentukan dalam kegiatan bercocok tanam. Media tanam akan menentukan baik buruknya pertumbuhan tanaman yang pada akhirnya mempengaruhi hasil produksi.
Jenis-jenis media tanam sangat banyak dan beragam. Setiap jenis tanaman membutuhkan sifat dan karakteristik media tanam yang berbeda. Misalnya, tanaman buah membutuhkan karakter media tanam yang berbeda dengan tanaman sayuran. Tanaman buah memerlukan media tanam yang solid agar bisa menopang pertumbuhan tanaman yang relatif lebih besar, sementara jenis tanaman sayuran daun lebih memerlukan media tanam yang gembur dan mudah ditembus akar.
Media tanam yang baik biasanya tidak mengandung bibit hama dan penyakit, bebas gulma, mampu menampung serta membuang air, lalu memiliki derajat keasaman (pH) antara 6-6,5. Selain itu, media tanam juga harus gembur dan porous (air cepat meresap kedalam tanah/tidak tergenang).
Untuk membuat media tanam yang baik dapat dilakukan dengan mencampurkan /mengkombinasikan beberapa bahan media tanam seperti tanah, pupuk kandang/bokhasi, arang sekam, sekam padi, serbuk kayu dll. Untuk membuat media tanam sayuran organik dalam polybag ataupun pot. Bahan-bahan yang digunakan merupakan bahan yang banyak tersedia di alam dan bisa dikerjakan sendiri.
Cara yang akan kami uraikan cocok digunakan untuk budidaya tanaman organik karena tidak menggunakan tambahan pupuk kimia, pestisida, herbisida, dan obat-obatan lainnya. Persyaratan untuk membuat media tanam sayuran Organik yang baik
- Media tanam memiliki fungsi untuk menopang tanaman, memberikan nutrisi dan menyediakan tempat bagi akar tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Lewat media tanam tumbuh-tumbuhan mendapatkan sebagian besar nutrisinya. Untuk budidaya tanaman dalam wadah pot atau polybag, media tanam dibuat sebagai pengganti tanah. Oleh karena itu, harus bisa menggantikan fungsi tanah bagi tanaman. Media tanam yang baik harus memiliki sifat-sifat fisik, kimia dan biologi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Secara umum, media tanam yang baik harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut: Mampu menyediakan ruang tumbuh bagi akar tanaman, sekaligus juga sanggup menopang tanaman. Artinya, media tanam harus gembur sehingga akar tanaman bisa tumbuh baik dan sempurna, akan tetapi masih cukup solid memegang akar dan menopang batang agar tidak roboh. Apabila media terlalu gembur, pertumbuhan akar akan leluasa namun tanaman akan terlalu mudah tercerabut. Sebaliknya apabila terlalu padat, akar akan kesulitan untuk tumbuh. Memiliki porositas yang baik, artinya bisa menyimpan air sekaligus juga mempunyai drainase (kemampuan mengalirkan air) dan aerasi (kemampuan mengalirkan oksigen) yang baik. Media tanam harus bisa mempertahankan kelembaban tanah namun harus bisa membuang kelebihan air. Media tanam yang porous mempunyai rongga kosong antar materialnya. Media tersebut tersebut isa ditembus air, sehingga air tidak tergenang dalam pot atau polybag.
- Media tanam dimasukkan ke wadah hingga 1 cm di bawah bibir wadah.
- Persemaian Ada beberapa jenis tanaman yang butuh disemai terlebih dahulu, biasanya sayuran tersebut berbiji kecil.
- Penyemaian berfungsi memperkuat bibit tanaman.
- Jenis tanaman lain yang perlu disemai adalah tanaman yang harga benihnya mahal, seperti melon dan paprika.
- Penanaman benih yang tidak perlu disemai Untuk tanaman yang tidak perlu melalui proses penyemaian dapat langsung ditanam ke media tanam.
- Caranya sangat mudah, Anda hanya perlu membuat lubang kecil di bagian tengah media dengan kedalaman 1—3 cm (bergantung pada besar benih).
- Selanjutnya, masukkan benih sebanyak 1—2 biji, lalu tutup lubang tersebut dengan media tanam secara tipis-tipis.
- Anda juga tidak perlu sering-sering menyiram atau memberi pupuk jika menggunakan media tanam ini.
- Oleh karena hal tersebut, perawatannya terbilang sangat efisien.2.
- Pasir Selain gel pasir juga banyak digunakan lho, banyak orang menggunakan pasir sebagai media tanam karena bobotnya yang cukup berat membuatnya mampu menopang tegaknya tanaman.
- Jadi, kamu harus mencampur kompos dalam media tanam yang telah kamu buat.
- Rasio komposnya minimal sepertiga dari volume media tanam atau maksimal setengah agar unsur haranya tidak terlalu banyak.
- Perlu diingat, kebanyakan unsur hara sama buruknya dengan kekurangan unsur hara untuk tanaman.
- Baca juga: Apa Benar Kompor Tanam Lebih Baik? Ini Keunggulannya Kompos atau pupuk juga akan berfungsi semakin meningkatkan kualitas serta tekstur media tanam.
- Selain itu, media tanam organik juga memiliki kemampuan menyangga lebih baik.
- Namun, kekurangan media tanam ini terletak pada penggunaannya yang tak bisa permanen.
- Anda harus menggantinya secara rutin selama penanaman berlangsung.
- Faktor kelembapan yang berlebihan juga dapat mendukung pertumbuhan bakteri, virus, dan jamur.
- Media Tanam Anorganik Media tanam anorganik merupakan media yang menggunakan bahan dengan kandungan mineral yang tinggi.
- Media tanam ini terbentuk dari proses pelapukan buatan induk di dalam bumi, baik secara mekanik maupun pelapukan secara kimiawi.
- Elebihan dari media tanam anorganik adalah sifatnya yang dapat digunakan secara permanen dan lebih mudah digunakan.
- Humus juga dapat menghasilkan unsur hara yang baik dikarenakan kemampuannya dalam menukar ion yang tinggi.
- Penggunaan humus sebagai media tanam hidroponik tidak bisa sembarangan atau bekerja secara mandiri.
- Hal ini dikeranakan humus rentan ditumbuhi oleh jamur saat terjadi perubahan suhu, kelembaban, dan aerasi yang tak terkontrol.
- Sabut kepala yang lapuk mudah membusuk dan jadi sumber penyakit bagi tanaman.
- Baca Juga: Tak Hanya Jadi Tanaman Hias, Ini 6 Manfaat Pucuk Merah bagi Kesehatan, Pernah Coba? Atau bisa juga teman-teman membersihkan sabut kelapa dengan cara merendamnya dalam larutan fungisida.
- Penggunaan sabut kelapa sebagai media tanam sangat cocok untuk wilayah dengan udara panas.
- Selain itu, proses pelapukan dalam pembuatannya, menghasilkan mineral, karbon dioksida, dan air yang bermanfaat untuk tanaman.
- Jika Anda tertarik dengan media tanam ini, ada beberapa jenis yang bisa Anda gunakan.
- Baca Juga: Jenis-Jenis Tanaman Hias Berbunga untuk Mempercantik Pekarangan Rumah Arang Arang biasa digunakan untuk membakar sate, tetapi arang juga bisa dijadikan sebagai media tanam yang bagus.
- Warna batang hitam lebih umum digunakan sebagai media tanam karena batang ini berumur lebih tua sehingga lebih kering.
- Elebihan dari media tanam ini adalah karakteristiknya yang mudah mengikat air, memiliki aerasi dan drainase yang baik, serta bertekstur mudah lunak, sehingga dapat ditembus akar tanaman.
- Berikut jenis-jenis media tanam organik.
- Arang Arang merupakan media tanam yang biasanya dibuat dari kayu atau batok kelapa yang dibakar.
- Biasanya, jenis media tanam ini akan sangat cocok diaplikasikan kepada tanaman yang membutuhkan kelembaban tinggi untuk bisa tumbuh.
- Hal tersebut dikarenakan arang mampu menyerap air dalam jumlah yang banyak.
- Sekam padi merupakan media tanam yang dihasilkan dari proses penggilingan kulit padi.
- Jenis Media Tanam Anorganik Jenis media tanam anorganik biasanya didapatkan melalui proses pelapukan bahan-bahan induk dalam bumi.
- Atas alasan itulah, biasanya media tanam anorganik memiliki kandungan mineral yang sangat tinggi.
- Pasir merupakan media tanam yang biasanya dihasilkan dari magma gunung berapi.
- Nah, pasir yang sangat cocok untuk Anda gunakan sebagai media tanam adalah pasir yang biasa digunakan sebagai bahan bangunan.
- Pasir bangunan memiliki kemampuan untuk meneruskan air sehingga nantinya media tanam menjadi cepat kering dan tidak mudah ditumbuhi jamur.
Contents
Apa saja media tanaman sayuran?
Kiat Menanam Sayur Organik di Pot agar Berhasil – Admin bkpsdm | 11 Juni 2021 | 3274 kali Sayur organik dapat ditanam di mana saja, baik di lahan maupun di pot atau polibag. Jika lahan yang dimiliki terbatas, Anda bisa memanfaatkan pot agar tanaman mudah disusun sehingga lebih efisien. Menanam sayuran organik di pot dapat memudahkan Anda saat proses pemasaran karena sayur bisa dijual beserta dengan pot/polibagnya.
Selain itu, penampilan tanaman sayuran jadi lebih menarik. Berikut ini beberapa kiat agar Anda sukses menanam sayuran organik di pot. Siapkan wadah pot yang sesuai Anda dapat menggunakan pot, polibag, dan wadah lain yang sekiranya dapat dimanfaatkan dan menarik. Ukuran wadah yang digunakan harus sesuai dengan ukuran tanaman agar terlihat serasi dan mampu menopang tanaman sayuran.
Misalnya, untuk tanaman cabai, terung, atau tomat dapat menggunakan pot atau wadah lain yang berdiameter 30—50 cm. Pastikan di bagian bawah pot sudah diberi lubang agar air tidak menggenang. Media tanam yang cocok Sebagian besar tanaman sayuran cocok dengan media tanam yang terbuat dari kombinasi tanah dan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 1:1, 1:2, atau 1:3, bergantung pada tingkat kesuburan dan berat ringannya tanah yang Anda gunakan.
Bila benih ditanam langsung, kemungkinan besar jumlah yang ditanam menjadi lebih banyak sehingga menyebabkan modal untuk benih membengkak. Media persemaian terbuat dari kombinasi tanah dan kompos dengan perbandingan 1:3. Anda dapat menambahkan pasir jika tanahnya terasa terlalu berat.
Pemeliharaan Pemeliharaan sayuran di pot terbilang lebih mudah. Hal ini karena penyakit dan hama bisa lebih terkontrol. Agar kegiatan berkebun Anda semakin mudah dilakukan, lengkapi wawasan Anda dengan membaca cara-cara bertanam sayuran organik di buku Bertanam 8 Sayuran Organik,
Tanah yang bagus untuk menanam sayuran itu yang bagaimana?
2. Gunakan tanah gembur – Foto: istockphoto/shapecharge Ilustrasi. Cara menanam sayur organik di rumah bagi pemula adalah menggunakan tanah yang subur. Tanah yang baik untuk menanam sayur adalah jenis tanah yang subur. Tanah yang subur dapat memperkuat sistem akar. Cara membuat tanah menjadi gembur dan tetap menghasilkan sayuran organik adalah dengan menggunakan pupuk kompos.
Apakah arang sekam termasuk bahan organik?
Pembahasan: – Media tanam anorganik adalah media tanam yang berasal dari bahan selain dari sisa tumbuhan, seperti gel, pasir, pecahan batu bata, tanah liat, spons, dan kerikil. Sedangkan media tanam organik adalah media tanam yang bahan umumnya berasal dari komponen organisme hidup, misalnya sabut kelapa, kompos, dan humus.
Untuk lebih jelasnya perhatikan beberapa contoh media tanam anorganik berikut: 1. Gel Gel biasanya digunakan sebagai media tanam pengganti tanah. Media tanam yang satu ini bisa digunakan untuk anda yang memliki lahan yang sempit dalam bercocok tanam sehingga menggunakan indoor atau ruangan tertutup sebagai lahan.
Biaya yang dikeluarkan pun tidak terlalu mahal karena harganya tidak jauh berbeda dengan media tanam tanah. Bahkan jika tanaman sudah beradaptasi dengan baik dengan menggunakan media tanam ini, maka anda tinggal menyemprotnya satu sampai dua bulan sekali, menarik bukan.
Selain itu, pasir juga dianggap sebagai media tanam yang memadai dan sesuai apabila digunakan untuk proses penyemaian benih, pertumbuhan bibit tanaman, dan perakaran setek batang tanaman.3. Kerikil Pada dasarnya penggunaan kerikil sebagai media tanam sama saja seperti halnya pasir, keduanya memiliki sifat yang sama.
Kerikil dapat memperoleh ruang bagi akar untuk tumbuh secara optimal. Kerikil juga bisa membantu peredaran larutan unsur hara dan udara. Dibalik kelebihanya sebenarnya ada beberapa kekurangan kerikil seperti sifatnya yang sulit mengikat air sehingga diperlukan kegiatan penyiraman air dengan rutin pada kurun waktu tertentu agar bisa tetap tumbuh tanpa disertai masalah.4.
Pecahan Genting atau Batu Bata Ketika anda menggunakan pecahan genting sebagai media tanam sebaiknya, pecah-pecah ukuranya hingga 2-3 em seperti kerikil. Karena Semakin kecil ukurannya, kemampuan daya serap genting terhadap air maupun unsur hara akan semakin baik.
Selain itu, ukuran yang semakin kecil juga akan membuat sirkulasi udara dan kelembapan di sekitar akar tanaman berlangsung lebih baik.5. Tanah Liat Tanah liat adalah tipe tanah yang bertekstur paling halus dan lengket alias berlumpur. Jika anda menggunakan tanah liat sebagai media tanam sebaiknya anda kombinasikan dengan bahan-bahan lain semacam pasir dan humus hal ini disebabkan tanah liat itu miskin unsur hara.
Selain media tanam anorganik, adapula media tanam organik seperti contoh berikut.1. Arang Sekam Arang sekam merupakan media tanam yang paling populer dan banyak digunakan. Arang sekam dianggap populer dan banyak digunakan karena harganya dipatok lebih murah, untuk mendapatkan arang sekam pun juga sangat mudah apalagi jika anda tinggal di pedesaan seperti saya, selain itu penggunaan dari arang sekam sangat efisien sebab bobot lebih ringan, gampang dibuat dan mudah diaplikasikan.
Apakah kompos termasuk media tanam organik?
Kompos – SHUTTERSTOCK/MIMI-TOKYO Ilustrasi kompos, membuat kompos. Kompos merupakan media tanam organik yang bahan dasarnya berasal dari proses fermentasi tanaman atau limbah organik seperti jerami, sekam, daun, rumput, dan sampah. Kelebihan media tanam kompos adalah sifatnya mampu mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat-sifat tanah, baik fisik, kimiawi, maupun biologis.
Selain itu, kompos juga menjadi fasilitator dalam penyerapan unsur nitrogen (N) yang sangat dibutuhkan tanaman. Kompos terbaik untuk media tanam adalah telah mengalami pelapukan secara sempurna, perubahan warna dari bahan pembentuknya (hitam kecoklatan), tidak berbau, memiliki kadar air yang rendah, dan memilik suhu ruang.
Baca juga: Cara Membuat Media Tanam dengan Daun Bambu
Apakah kompos bisa dijadikan media tanam?
3. Tambahkan Pupuk atau Kompos – Langkah terakhir, memastikan bahwa media tanam yang telah dibuat ditambahkan pupuk maupun kompos untuk memberikan media tanam unsur hara dan nutrisi yang dibutuhkan untuk tanaman. Baca juga: Gunakan Tembakau untuk Membasmi Hama Kutu Putih pada Media Tanam Kompos berfungsi menyuburkan media tanam yang kamu gunakan.
Jadi, tidak hanya memberi unsur hara, tetapi memperbaiki tekstur. Ketika media tanam dari satu tanah liat, satu sekam mentah, satu sekam bakar, dan satu sabut kelapa, ditambah pupuk atau kompos, maka media tanam siap dipakai. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.
Apa saja media tanam dari bahan anorganik?
MOMSMONEY. ID – Media tanam merupakan sebuah tempat untuk menumbuhkan tanaman, tempat akar, atau bakal akar yang akan tumbuh. Media tanam yang baik harus memiliki kelembapan yang baik untuk akar, menyediakan cukup udara, memiliki derajat keasaman (pH) antara 6-6,5, dan tentunya mengandung unsur hara.
Umumnya, orang-orang menggunakan media tanam berupa tanah. Namun, masih ada banyak lagi media tanam yang bisa digunakan untuk tanaman. Secara garis besar, media tanam dibedakan menjadi dua, yakni media tanam organik dan anorganik. Baca Juga: Langkah-Langkah Pembuatan Vertikultur di Rumah Media Tanam Organik Media tanam organik umumnya berasal dari komponen organisme hidup, contohnya bagian dari tanaman seperti bunga daun, dan kulit kayu.
Dilansir dari cybex. pertanian. go. id, media tanam ini terbentuk dari bahan organik yang mengalami proses pelapukan mikroorganisme. Melalui proses itulah akan dihasilkan mineral, karbondioksida (CO2), dan air (H2O). Keunggulan dari media tanam organik adalah kandungan unsur hara, kualitasnya tidak bervariasi, bobot lebih ringan, tidak mengandung inokulum penyakit, dan aerasi yang optimal.
Tingkat sterilitasnya juga tidak terjamin. Baca Juga: Catat, Beberapa Bahan Alami Pengganti Pestisida yang Ramah Lingkungan Beberapa jenis bahan organik yang dapat digunakan antara lain arang, potongan batang pakis, kompor, humus, sabut kelapa, dan pupuk kandang.
Selain itu, media tanam anorganik memiliki tingkat aerasi yang tinggi, tidak terlalu lembap sehingga tak mudah busuk, dan terjamin sterilitasnya. Baca Juga: Manfaat Baking Soda untuk Pembasmi Jamur Tanaman Namun, kekurangannya terletak pada bobotnya yang lebih berat, tidak mendukung pertumbuhan mikroorganisme baik pada tanaman, nutrisi yang terlalu cepat diserap, dan tak terlalu cocok untuk pertumbuhan akar tanaman.
Apakah humus termasuk media tanam hidroponik?
17. Humus – Media tanam humus diperoleh dari proses pelapukan bahan organik jasad mikro dan sumber energi dari jasad mikro tersebut. Jenis media tanam ini pada mulanya terbentuk dari jaringan tubuh tumbuh-tumbuhan atan hewan yang telah mati. Keberadaan humus sangat baik untuk mendukung proses penggemburan tanah.
Di samping masalah tersebut, humus juga menyulitkan akar tanaman untuk menyarap air karena tingkat prousitasnya yang rendah. Oleh karena itu, bercocok tanam hidroponik dengan humus sebagai media tanamnya harus dikombinasikan dengan media tanam lain yang mempunyai prousitas tinggi seperti tanah atau pasir.
Apa yang dimaksud dengan media tanam organik dan berikan 3 contoh media tanam organik?
neelam279/pixabay Mengenal berbagai media tanam organik. Bobo. id – Saat bercocok tanam tentu teman-teman akan membutuhkan media tanam, Media tanam menjadi bagian penting yang akan menentukan pertumbuhan tanaman. Untuk menanam teman-teman tidak harus selalu menggunakan tanah sebagai media tanamnya.
Ada beberapa media lain yang bisa digunakan, seperti media tanam organik. Media tanam organik adalah media tanam yang berasal dari makhluk hidup, seperti dahan, bunga, dan daun. Jenis media tanam organik memiliki banyak kandungan mineral, karbon dioksida, dan oksigen yang akan sangat baik untuk tanaman.
Berikut beberapa media tanam organik yang bisa dicoba untuk berkebun di rumah.1. Arang Media tanam pertama adalah arang yang memiliki sifat buffer. Baca Juga: Jarang Ada yang Tahu, Ternyata Ini 5 Kegunaan Kayu Manis Bubuk untuk Tanaman di Kebun Rumah Arang bisa membantu menetralisir unsur hara yang berlebih saat memberikan pupuk.
Jenis media tanam ini paling sering digunakan untuk menanam anggrek dengan tingkat kelembapan yang tinggi. Kelebihan lain dari media tanam ini adalah tidak mudah lapuk sehingga tidak akan ditumbuhi jamur yang merugikan tanaman. Saat menggunakan media tanam ini, teman-teman cukup secara rutin memberikan pupuk untuk memenuhi kebutuhan unsur hara.2.
Sabut Kelapa Selain arang, teman-teman juga bisa menggunakan sabut kelapa atau kulit luar buah kelapa. Sabut kelapa yang baik digunakan adalah kulit luar kelapa yang sudah berumur. Untuk menggunakan sabut kelapa, teman-teman harus memilih yang tidak lapuk.
Sabut kelapa ini bisa menyerap banyak air untuk kebutuhan cadangan tanaman.3. Kompos Ada juga media tanam yang sangat umum digunakan banyak orang, yaitu kompos. Kompos dibuat dari fermentasi tanaman atau limbah organik lainnya. Keuntungan menggunakan media tanam kompos adalah kemampuannya untuk membuat tanah kembali subur.
Selain itu, kompos juga menjadi sumber unsur nitrogen yang sangat dibutuhkan tanaman.4. Sekam Padi Teman-teman juga bisa menggunakan sekam padi untuk menjadi media tanam. Baca Juga: Apa Saja 3 Penyakit yang Bisa Menyerang Tanaman Lidah Mertua? Ada dua jenis sekam padi, yaitu yang dibakar dan tidak dibakar, namun keduanya memberikan manfaat yang hampir sama.
Sebagai media tanam, sekam padi dapat membantu memperbaiki struktur tanah dengan membuat sistem aerasi dan drainase menjadi lebih baik.5. Moss Ada juga media tanam moss yang berasal dari akar tanaman paku-pakuan yang banya ada di hutan.
Apa yang dimaksud dengan media tanam organik?
MOMSMONEY. ID – Media tanam organik adalah media tanaman yang berasal dari komponen organisme hidup, yakni tumbuhan. Media ini terbentuk dari proses pelapukan yang dilakukan oleh mikroorganisme. Dilansir dari cybex. pertanian. go. id, media tanam organik memiliki pori-pori mikro dan makro yang seimbang sehingga sirkulasi udara dapat berjalan dengan baik.
Arang dapat berasal dari kayu atau batok kelapa. Biasanya digunakan untuk tanaman anggrek di daerah dengan kelembapan tinggi. Sebab, arang kurang mampu mengikat air dalam jumlah banyak. Keunikan lainnya, jenis arang bersifat buffer (penyangga) dan tidak mudah lapuk sehingga jamur sulit tumbuh.
Kendati demikian, arang miskin unsur hara. Anda perlu menambahkan pupuk saat menggunakan media tanam ini. Cara penggunaannya, idealnya arang dipotong-potong sebelum ditempatkan dalam pot. Ukuran potongan menyesuaikan ukuran pot, misalnya pot yang diameternya berukuran 15 cm akan membutuhkan potongan arang dengan ukuran panjang 3 cm, lebar 2-3 cm, dan ketebalan 2-3 cm.
Batang Pakis Media tanam batang pakis biasa disebut sebagai cacahan pakis. Media ini banyak dijual sebagai media tanam siap jadi dalam bentuk lempengan persegi empat. Biasanya digunakan untuk media tanam anggrek. Ada dua jenis warna batang pakis, yakni hitam dan cokelat.
Sayangnya, unsur hara pada arang sedikit, sehingga Anda memerlukan tambahan suplai unsur hara untuk tanaman. Kompos Media tanam kompos terbuat dari proses fermentasi tanaman atau limbah organik seperti jerami, daun, atau sisa sayuran. Kandungan bahan pada kompos dapat memperbaiki kondisi tanah, sehingga dapat subur kembali.
Elebihan lainnya, kompos dapat menjadi fasilitator dalam penyerapan unsur nitrogen yang sangat dibutuhkan tanaman. Kompos yang baik sebagai media tanam adalah kompos yang telah mengalami pelapukan secara sempurna, ditandai dengan perubahan warna, tidak berbau, kadar air rendah, dan memiliki suhu ruangan.
Baca Juga: Masalah yang Sering Dialami Bibit Tanaman Moss Media tanam moss merupakan media tanam yang berupa lumut kering atau berasal dari akar paku-pakuan yang banyak dijumpai di hutan. Media ini sering digunakan untuk masa penyemaian hingga masa pembungaan.
Apakah tanah liat termasuk media tanam organik?
Jenis Media Tanam Organik Jenis media tanam yang pertama adalah media tanam organik. Nah, yang termasuk ke dalam media tanam organik adalah media tanam yang berasal dari makhluk hidup, seperti misalnya dari bunga dan daun pada tanaman. Keunggulan dari media tanam organik adalah adanya mineral, karbondioksida, dan oksigen yang terkandung di dalamnya, sehingga dapat diserap oleh tanaman untuk memenuhi kebutuhannya akan unsur hara.
Kompos Kompos merupakan media tanam yang kaya akan unsur hara karena terbuat dari berbagai sisa-sisa makhluk hidup yang sudah diuraikan oleh organisme pengurai. Ketika Anda menggunakan kompos, maka tanaman akan mendapatkan berbagai macam keuntungan Sekam Padi Biasanya, jenis media tanam yang satu ini akan ditambahkan bersamaan dengan tanah dan juga pupuk kandang saat proses penanaman media tanam pada tabulampot.
Selain berasal dari bahan-bahan induk dalam bumi, media tanam anorganik juga bisa dibuat secara sintetis oleh manusia. Pasir Biasanya, media tanam yang satu ini digunakan sebagai pengganti tanah jika Anda tinggal di tempat yang memiliki tanah yang tidak subur.
Tanah Liat Tanah liat merupakan salah satu media tanam anorganik yang cukup banyak digunakan. Tanah liat biasanya memiliki pori-pori kecil dan butiran yang sangat halus, sehingga akan sangat kuat dalam mengikat air. Namun, pori-pori kecil dan butiran halus tersebut tentunya memiliki kekurangan, yaitu akan menjadikan proses penyerapan air pada tanaman menjadi lebih lama.
Selain itu, akibat pori-pori tanah liat yang kecil, maka tentu saja sirkulasi udara dan air menjadi tidak maksimal. Kerikil Kerikil merupakan salah satu media tanam yang sebenarnya memiliki banyak kemiripan dengan pasir. Nah, pada saat ini, kerikil tidak hanya dapat dihasilkan oleh induk bumi, tapi ada juga yang dibuat secara sintetis oleh manusia.
Menggunakan kerikil, baik itu yang alami atau sintetis, akan memberikan berbagai keuntungan bagi tanaman Anda. Kerikil akan membuat proses sirkulasi air dan udara menjadi semakin maksimal, yang tentunya akan membuat tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan baik.